Kamis, 16 Februari 2012

RenunganKu

MENGAJARLAH DENGAN KREATIF DAN INOVATIF
SEBAGAI IKHTIAR MELAKUKAN PERUBAHAN

Mengajarlah dengan perut kenyang
Pikiran dan rumah tangga yang tenang
Pengetahuan terus berkembang
Citra guru akan seharum kembang

Jangan menghayal dapat menghitung bintang
Yang dipikirkan semata-mata hanyalah uang
Demi uang rela melanggar yang Allah larang
Karen hati dan pikirannya kosong dan gersang

Bekerjalah dengan dedikasi yang utuh
Kompetensi dikembangkan secara penuh
Bibimbing dengan sungguh-sungguh
Ingat akhirat tempat kita berlabuh

UUGD telah hadir ditengah-tengah kita.
Ibarat pahlawan seakan ia berkata
Siap berkorban demi masa depan anak bangsa
Melalui dunia pendidikan yang sarat rekayasa

Menjadi guru bukanlah profesi yang hina
Tapi tugas yang mulia dari negara dan agama.
Namun tidak sedikit teman kita berkata
Menjadi guru hanyalah sementara
Karena sulitnya mencari lapangan kerja
Yang banyak menghasilkan harta benda

Karena itu berhentilah meratap minta belas iba
Walau gaji yang diterima belum seberapa.
Tunjangan profesi yang dijanjikanpun belum juga tiba
Kecuali hanya berita dan janji belaka

Namun tetaplah kembangkan profesi anda
Dengan semangat profesional membara,
Miliki dan kembangkan kompetensi anda
Demi masa depan generasi bangsa.

Sertifikasi guru dalam jabatan
Telah bergulir empat angkatan.
Sebagian telah menikmati tunjangan
Walapun tugasnya tidak dilaksanakan

Bisik-bisik masyarakat kedengaran
Moralitas guru mulai dipertanyakan
Karena demi tunjangan kesejahteraan,
Dokumen portofolio banyak dipalsukan

Dilain pihak muncul birojasa akademik aspal
Yang tidak dapat dipertanggung jawabkan,
Biaya besar tidak dipermasalahkan
Yang penting ijazah dapat dipergunakan
Walau harus melanggar aturan.

Inikah yang disebut profesionalitas jabatan
Moralitas dan kepribadian rela dikorbankan
Dalam sebuah pengabdian dunia pendidikan
Yang sarat dengan contoh suritauladan

Gara-gara UU telah menetapkan
Sertifikasi guru wajib dilaksanakan,
Demi sebuah janji kesejahteraan
Nilai profesionalitas rela dikorbankan

Rupanya iblis sukses menciptakan
Jiwa guru kerdil penuh kemunafikan
Profesi mulia sudah diperjual belikan
Semangat pengabdian telah digadaikan

Akhirnya do’a pun dipanjatkan
Seakan menyalahkan Tuhan,
Semoga Allah memberi ampuan
Dari perbuatan yang terpaksa dilakukan

Standar akademik telah ditetapkan,
Sertifikat guru profesional sudah didapatkan
Dengan senyum penuh keyakinan
Siap melaksanakan tugas kewajiban

Didepan kelas ilmu disampaikan
Bagaikan lilin menerangi ruangan
Walaupun harus terbakar kepanasan,
Itulah hakikat dari sebuah pengabdian.

Lihatlah kelangit biru nan tinggi
Disana ada makhluk Ilahi
Diberi banyak sumber energi
Tiada tara tidak pernah berhenti

Setiap hari menyinari bumi
walaupun sedikit orang peduli
Sampai datangnya kiamat nanti
Sesuai kehendak dan taqdir Ilahi

Jadilah anda bagaikan matahari
Makhluk Tuhan dengan aneka potensi
Tidak berhenti belajar mengembangkan diri
Untuk melaksanakan tugas profesi

Guru adalah pewaris para nabi
Berda’wah tidak pernah berhenti
Sampai rohnya menghadap Ilahi
Meninggalkan jasad yang telah mati

Wahai sahabat guru satu profesi
Pengabdian anda telah terbukti
Walapun sedikit menerima gaji
Apalagi guru honor ,
hidupnya sekarat setengah mati.

Pernahkan anda mendengar guru honor yang menuai sukses..?

Walaupun penghasilan sedikit namun selalu optimis
Potensi dirinya dikembangkan dengan penuh dinamis
Bukan karena UU hasil rekayasa politis,
Tapi karena dirinya tidak ingin jadi pengemis

Mengajarnya penuh kreatif dan inovatif
Metoda dan alat bantu dipilih yang efektif
Mendorong siswa belajar secara aktif
Semangat profesionalitas selalu menjadi motif

Jika guru tidak meng-update diri
Ilmunya stagnan walau belum mati
Muridnya akan terbonsai adalah pasti
Semoga anda tidak termasuk golongan ini

Guru adalah seorang pendidik
Jiwanya ikhlas pekerjaannya apik
Otak cerdas pikirannya cerdik
Panduannya selalu dedaktik metodik

Mungkin anda telah mendengar kisah guru yang sukses memanfaatkan waktu luang untuk menopang profesi dan kompetensi paedagogiknya sebagai guru.

Pertama

Memberi les pengayaan maupun remedial
atau bekerja pada lembaga pendidikan bimbel

Kedua

Anda harus yakin bahwa janji Allah adalah suatu yang pasti dan tidak pernah meleset, barang siapa yang rajin dan kreatif, ia akan sukses mengubah energi menjadi cahaya
من الظلمات الى النو ر

Guru yang gemar menulis buku mata pelajaran
Ia sukses dengan hidup berkelayakan
Tulisannya mewariskan ilmu pengetahuan
Kompetensi dirinya berkembang berkelanjutan

Cara mengajarnya semakin menebar pesona.
Kreatifitasnya berkembang penuh makna
Kurikulum dipahami dengan standar isinya
Sehingga mudah siswa memahaminya

Wahai sahabat guru pahlawan berjasa !
Berhentilah merasa sebagai pekerja hina,
Penghasilan sedikit pasti ada hikmahnya
Riski yang halal tentu banyak berakahnya

Anda adalah insan mulia cerdas dan pintar
Mengantar anak bangsa menjadi orang besar.
Allah memberi nikmat kelebihan intelektual,
Kecakapan berpikir dan kecerdasan interpersonal.

Inilah budaya tafakkur, tadabbur dan tadzakkur
Membawa kita selalu bersyukur
Karena Allah masih memberikan kita umur
Sebelum jasat dimasukkan keliang kubur

Jika guru semangatnya mulai kendur
Integritas dan moralitas bangsa akan luntur
Bangsawan dan ilmuan mulai jadi pelacur
Pertanda bangsa ini akan segera hancur

Sementara moralitas bangsa merayap,meratap penuh penyimpangan.

Korupsi, ilegal loging, penyelundupan,perbudakan,
pembuangan bayi tak berdosa,mutilasi tren baru pembunuhan
Pesta narkoba, miras dan pesta seks,
premanisme dengan segala bentuknya Telah menjadi kebiasaan

Apalagi yang belum dijelajah oleh bangsa ini
termasuk kesemrawutan di jalan raya
Mafhum betuk pelanggaran oleh penegak hukum
Apakah ini budaya kemiskinan atau pemiskinan ?

Pemilu sering menimbulkan perpecahan,
Aturan main sering disalah gunakan
Karena ulah calo-calo politik yang nakal
Pemilu menjadi pesta demokrasi brutal

Pemilu banyak melahirkan pemimpin dadakan
Kompetensi dan integritasnya masih diragukan
Untuk melakukan suatu perubahan
Kecuali hanya sekedar mencari makan

Jika demokrasi dibangun tanpa kesantunan,
Tak heran pemimpin saling merendahkan,
Mainan gasing dan yoyo sebagai ungkapan
Untuk saling menjatuhkan dan merendahkan

Kalau demikian apa yang dapat kita harapkan
Dari pemilu yang banyak makan anggaran,
Lebih baik energi yang besar kita pergunakan
Meningkatkan gaji guru dan mutu pendidikan

Masih adakah bagi bangsa ini harapan
Masyarakat adil yang berperadaban,
Memiliki integritas dan nilai ketaqwaan
Negara yang maju penuh kedamaian

Dipundak guru nasib bangsa digantungkan
Mutu pendidikan harus ditingkatkan.
Walaupun gaji tak cukup sebulan dimakan
Tapi semangat pengabdian selalu dikedepankan.

Guru profesoanal tidak pernah lemah semangat
Bekerja keras walau harus mandi keringat .
Tugas dan kewajiban selalu diingat
Datang ke madrasah tidak pernah terlambat

Bagaikan setitik tahi lalat
Nempel dipipi melekat kuat
Wajahnya manis bajunya coklat
Tapi ingat, Malaikat tak lengah mencatat.

Setidaknya guru pahlawan tanpa bedil
Mendidik anak bangsa yang masih kecil
Agar cerdas dan juga terampil
Berwawasan luas pemikiran tidak kerdil

Inilah makna lirik yang berbunyi
guru pahlawan tanpa tanda jasa

Muhammad Iqbal pernah berkata :

Milikilah besi untuk bisa memiliki roti.
Besi adalah simbol dari kekuatan/kemampuan
Sedang roti adalah simbol dari kesejahteraan

Lebih lanjut ia berkata ;

Kesejahteraan harus dengan usaha
dan kerja keras secara profesional
Bekerja butuh skill dan kreatifitas
Kreatifitas akan membawa perubahan
Perubahan akan membawa keberkahan
Berkah berarti berubah dan bertambah
Berubah adalah hasil proses bukan sekedar takdir
Walau kita harus yakin pada takdir
Tapi ingat takdir Allah tidaklah ganjil

MARI KITA RENUNGKAN

Seandainya anda tahu
Besok saat datangnya kematian
Sedangkan ditangan anda ada bibit tanaman
Apa yang akan anda lakukan ?
Alangkah mulianya jika anda segera mencari tempat
Untuk menyemai, demi anak cucu yang akan datang
Karena kebaikan yang anda tanam hari ini
Adalah tebaran masa depan generasi cemerlang
Kehidupan adalah masa tidur yang amat pendek
Anda baru bangun dan sadar saat kematian tiba.

Terima kasih
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Sumber : http://ucu-bhobo.blogspot.com